Jakarta , Metro News Indonesia
Dalam bukunya, Adnan Buyung Nasution secara gamblang menceritakan lika – liku dan suka duka selama menjabat wantimpres, termasuk sulitnya berkomunikasi dengan Presiden SBY . Setelah buku itu terbit, sejumlah politisi Partai Demokrat mengecam Adnan Buyung Nasution , yang dianggap telah menjatuhkan kewibawaan Presiden . Nurhayati Ali Assegaf , Ketua Fraksi PD DPR RI , menilai apa yang dilakukan Adnan Buyung Nasution di pandang kurang Etis dan tidak pantas untuk di beberkan ke publik . “ Sangat tidak etis kalau hal itu di ceritakan. Semestinya hal itu tidak perlu diungkapkan “ ujar Nurhayati, sebagaimana di kutip Tribunews.com .
Pada acara peluncuran buku “ Nasihat untuk SBY ‘ tersebut, pengacara senior tersebut juga mengakui dan sadar betul bahwa penerbitan buku yang digagasnya itu telah melanggar pasal 6 ayat (1) UU Nomor 19 tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), yang isinya bahwa “ Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, anggota Wantimpres tidak dibenarkan memberikan keterangan atau menyebar luaskan isi nasihat dan pertimbangan kepada pihak manapun “.
Adnan Buyung Nasution, siap menanggung resiko . Apabila dengan terbitnya buku “ Nasihat Untuk SBY “ Presiden tidak terima , dan akan menuntutnya , Adnan telah merasa siap . Ini bukan sensasi atau sekedar mau cari nama, apa yang dilakukannya, menurut pengacara kawakan ini, tidak lebih merupakan tanggung jawab moral dan etika politik kepada rakyat,” kata Adnan Buyung Nasution . Mensesneg Sudi Silalahi, SBY punya pertimbangan sendiri yang matang untuk melaksanan saran Adnan Buyung Nasution . Mensesneg , Sudi mencontohkan satu kasus menjelang detik detik wafatnya mantan Presiden Suharto, Adnan Buyung Nasution, meminta SBY supaya perkara Pak Harto untuk segera di gelar, Namun SBY tidak mengikuti pertimbangan Adnan Buyung Nasution, karena situasinya saat itu, barangkali pertimbangan pak SBY , kurang tepat “ tegas Mesesneg, Sudi Silalahi , terkait peluncuran buku “ Nasihat Untuk SBY “ ( FANI – 17)
0 komentar:
Posting Komentar