Home » » Pria Dan Wanita “ Paling Boros

Pria Dan Wanita “ Paling Boros

Written By Metro News Indonesia on Kamis, 07 Juni 2012 | 07.25

Jakarta , Metro News Indonesia
Ternyata bukan hanya wanita yang gemar berbelanja. Kaum pria pun bisa keranjingan menyusuri lorong pertokoan atau memelototi katalog belanja.Namun, kedua makhluk itu memiliki karakter sendiri dalam menghabiskan uang. Belanja selalu identik dengan wanita.Banyak sekali acara belanja yang didedikasikan bagi kaum wanita dengan pilihan beraneka ragam. Namun, apakah hanya wanita yang bisa keranjingan belanja dan pria menganggap kegiatan belanja merupakan hal yang membosankan?

Siapa lebih boros?
 
Ratih Ibrahim, psikolog, menjelaskan jenis kelamin tidak menentukan kesukaan seseorang terhadap belanja. “Tak hanya perempuan, lelaki pun suka (belanja)”.

Namun Ratih menambahkan, wanita identik dengan berbelanja disebabkan keadaan pada zaman perang.Ketika zaman itu wanita menyediakan barang-barang kebutuhan sehari-hari di rumah, sedangkan pria sibuk berperang.Oleh sebab itu, wanitalah yang dijadikan target para pedagang untuk menghabiskan dagangan mereka.

Menurut Fitria Yusuf, pengamat fesyen yang juga pemilik butik, secara garis besar ada perbedaan perilaku belanja antara pria dan wanita. Wanita dikatakan memiliki kecenderungan untuk lebih impulsive dalam berbelanja, lebih tergoda penawaran-penawaran belanja seperti promosi dan diskon.Sebaliknya, pria berbelanja dengan lebih efisien, hanya untuk memenuhi kebutuhan dirinya
.
Hal itu sesuai dengan apa yang dialami Budiono, 27, eksekutif muda. Budi mengaku ketika berbelanja, dia hanya akan membeli barang-barang yang bisa memberikan nilai tambah dalam hidupnya. Ia mengaku tidak akan membeli barang-barang yang tidak ia butuhkan, “apakah pembelian itu memberikan value adding bagi saya dan apakah pengalaman dari pemakaian barang baru tersebut memang 180 derajat berbeda dari barang yang sudah ada. Kuncinya ialah saya harus pastikan barang tersebut tidak akan menjadi pajangan”, ungkap Budi.

Rahmasari , 21 tahun, seorang mahasiswi penggila belanja, mengatakan berbelanja adalah sebuah rekreasi dan kesenangan. Ketika menemukan barang yang ia suka, ia akan langsung membelinya walaupun tidak memerlukannya. Rahma juga termasuk wanita yang akan bergembira menyambut diskon yang bertebaran di pusat perbelanjaan. Walaupun tidak membutuhkan, jika suka, tanpa pikir panjang, ia akan langsung membeli barang-barnag tersebut. Kalau diskon dan barangnya bagus, walau saya tidak butuh, asal keadaannya tidak terlalu berdesak-desakan, saya akan langung membelinya, ungakpnya. 

Itu berbeda dengan Budiono yang mengaku tidak akan sembarangan berbelanja walau sedang ada diskon. Saya baru akan tertarik untuk membeli jika diskon itu benar-benar murah dan tidak akan pernah terjadi dalam 9-12 bulan ke depan, tegasnya.

Kaum PriaLebih berhati-hati

Pakar Marketing, Hermawan Sulistiyo mengatakan kebanyakan pria lebih banyak melakukan riset seperti membandingkan kualitas dan harga sebelum membeli suatu barang. juga melihat kecenderungan bahwa wanita lebih banyak bertanya ketika berbelanja untuk itu, wanita lebih sering terlihat berbelanja bersama teman-temannya. Di sisi lain, lebih banyak pria memilih untuk ditemani orang-orang terdekat mereka seperti keluarga atau pasangannya.Belanja sama sang kekasih, misalnya, menganggap  pasangan kita merupakan sumber saran yan paling baik, sebelum memutuskan untuk membeli .

Wanita lebih fashionable 

Banyak anggapan bahwa wanita lebih suka berbelanja barang-barang yang berhubungan dengan pakaian, aksesori, dan bahan makanan.Sebaliknya pria lebih memilih barang-barang yang berhubungan dengan gadget dan hobi mereka.Kini anggapan itu sudah tidak bisa diterima lagi.

Menurut  Tiwie  salah seorang Publik Relation, lelaki tidak identic dengan hal-hal yang berhubungan dengan fesyen karena variasi untuk mereka terbatas. Pilihan untuk pria terbatas seperti kemeja dan kaus.Jadi, lebih konservatif, tidak seperti di Jepang dan Eropa, jelas Fitria.

Memang selera belanja tidak bisa dibaca hanya dari jenis kelamin.Banyak faktor yang mempengaruhi.Umur, penghasilan, dan kebiasaan adalah beberapa hal-hal lain yang mempengaruhi perilaku belanja seseorang.Jadi, jangan heran bila anda harus berkompetisi mendapatkan satu benda favorit di pusat perbelanjaan dengan lawan jenis anda harus berlomba, siapa cepat dialah yang dapat.(HENOVIA)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Metro News Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger