Home » » Sulitnya Berkreatifitas Di Indonesia

Sulitnya Berkreatifitas Di Indonesia

Written By Metro News Indonesia on Jumat, 25 Mei 2012 | 02.56


Aliansi Masyarakat Peduli Acara Televisi Indonesia (AMPATI) melaporkan  RCTI ke Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terkait dugaan pelecehan yang dilakukan oleh juri Indonesian Idol, Anang Hermansyah dan Ahmad Dhani. Yenniliyan selaku produser sebuah PH di bawah bendera PT Multi Deltindo (Universal Entertainment) dalam menanggapi masalah itu, mengatakan bahwa laporan itu sebagai hal aneh. “Kenapa baru sekarang ada yang melaporkan? Bukannya soal joke, kritikan bahkan bahasa–bahasa yang sengaja dilontarkan merupakan sebuah motivasi bagi anak-anak yang ingin tampil berkreativitas, agar mereka juga menyadari dimana letak kelebihan dan kekurangan potensi yang mereka miliki,” ujarnya kepada Global Post, dengan nada serius.


Yenni pun menyesalkan pihak-pihak yang sengaja mencari sensasi lewat acara ini. “Kalau berkreativitas saja sudah mulai dibawa ke meja hukum, kenapa industri kreatif dari barat yang mulai masuk ke berbagai media ke Indonesia, terutama di media televisi—yang salah satu contohnya penayangan video klip musik yang visualisasinya banyak vulgar (terkesan setengah porno), dibiarkan lolos sensor,” tandasnya.
    
Bukannya membela pihak Indonesian Idol,  Yenni hanya menilai sikap dari AMPATI itu terlalu berlebihan. “Mestinya untuk belajar itu, ya harus dikritik. Malah terkadang dimarahin. Itu semua hanyalah proses memotivasi kita untuk terus belajar, agar lebih baik. Bukan maksud untuk melecehkan, tetapi itulah prosesnya,” ungkapnya.

Tidak hanya di pertelevisian, “ketika kita duduk di bangku sekolah ataupun kuliah, kita terkadang memperoleh teguran yang sangat keras dari seorang guru atau dosen. Apabila teguran itu memang positif apa yang dipermasalahkan?” kata Yenniliyan yang sekarang juga sibuk mempersiapkan keberangkatan crew-nya untuk risert dan hunting untuk sebuah produksi film layar lebar berjudul “Belahan Hati Di Tanah Suci”.

Film itu rencananya akan segera diproduksi. “Kami bekerja sama dengan Kedubes di sana,” ungkap Yennidi tengah kesibukannya mempersiapkan berbagai program yang hendak diproduksinya.

Menurutnya, kalau memang ada Violence Communication di acara Indonesia Idol, mestinya AMPATI mengirimkan teguran terlebih dahulu ke pihak yang bersangkutan, agar memperbaiki cara memberikan kritikan.

“Tidak harus dilaporkan ke KPI kan? Apakah ini hanya persaingan bisnis? Semestinya jangan menjegal sebuah kreatifitas berkesenian yang masih dianggap wajar-wajar saja dan tidak menyalahi aturan dan norma-norma yang ada,” tegasnya. (Sgng, Rudi73)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Metro News Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger