Home » » Jawa Barat Masih Prospektif, Dan Unggul Dalam Industri Tekstil

Jawa Barat Masih Prospektif, Dan Unggul Dalam Industri Tekstil

Written By Metro News Indonesia on Kamis, 07 Juni 2012 | 07.01


Jawa Barat, Metro News Indonesia 
Industri tekstil Indonesia yang di antaranya banyak diproduksi di Jawa Barat, bukan merupakan sunset industry atau industri yang memasuki usia senja. Justru, saat ini dan sedikitnya hingga sepuluh tahun ke depan, industri tekstil masih prospektif dan akan terus menunjukkan perkembangan yang cerah, kata Bob Doang , salah seorang pengusaha berbahan Jeans, yang saat ini juga serius mengembangkan usaha resort dan restauran ini,  saat di temui  Metro News Indonesia di Lembang Bandung.

"Saya optimistis, industri tekstil di Indonesia, yang basisnya di Jawa Barat, Jabodetabek, dan Jawa Tengah, akan makin berkembang," kata Bob dengan gayanya yang nyentrik, yang saat ini sedang mengembangkan Resort di dengan Brand Imah Seniman di kawasan Lembang Bandung, dan ditawarkan untuk di jual kepada konsumen dan para investor yang minat di bidang property dan pengembangan resort, hotel dan restoran ‘ tuturnya sambil berpromosi.

Salah seorang pengusaha lainnya, Bos PT. Primatex  mengungkapkan, saat ini industri tekstil Cina yang selama ini melakukan ekspansi termasuk ke Indonesia sedang menghadapi masalah, yakni makin mahalnya upah buruh di sana.Menurut catatan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Indonesia pada 2011 mengekspor tekstil dan produk testil (TPT) senilai 13,3 miliar dolar AS atau naik 18 persen dibandingkan dengan ekspor pada 2010 yang mencapai 11,2 miliar dolar.

Sedangkan impor produk yang sama naik 8,3 persen menjadi 6,7 miliar dolar dari tahun sebelumnya 6,19 miliar dolar. Hal ini berarti devisa dari ekspor-impor TPT masih surplus 6,65 miliar dolar.API juga mencatat, pasar TPT domestik mencapai Rp 96,9 triliun pada 2011 atau naik 4,3 persen dari tahun 2010 yang sebesar Rp 93,1 triliun. Dengan pasar sebesar itu, produk lokal menguasai sekitar 42 persen dan sisanya dikuasai oleh produk asing. Angka tersebut turun 0,8 persen dari tahun sebelumnya masih mencapai 50 persen.Peningkatan omzet juga didukung oleh konsumsi TPT perkapita di Indonesia yang naik menjadi 6,8 kilogram (kg) per kapita pada 2011 dibandingkan tahun sebelumnya 6,6 kg per kapita. Tahun 2015, konsumsinya diproyeksikan naik menjadi 8,2 kg per kapita.

Jumlah perusahaan TPT di Tanah Air bertambah 3,5 persen dari 2.880 perusahaan pada 2010 menjadi 2.980 perusahaan pada 2011. Pertumbuhan ini lebih baik dibandingkan tahun 2010 yang hanya 0,9 persen dari tahun sebelumnya 2.853 perusahaan.Terkait hal ini, Primatek sebagai salah satu perusahaan yang merupakan mitra dari pabrikan mesin-mesin tekstil berkualitas dari Swiss, Jerman, Italia, dll, akan membangun Technical Center atau pusat pelayanan, konsultasi permesinan di kawasan Kopo, Bandung Jawa barat “ katanya dalam waktu dekat . (RETNO)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Metro News Indonesia - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website
Proudly powered by Blogger